Skip to main content

Hitachi

Inovasi Sosial di Asia TenggaraInovasi Sosial di Asia Tenggara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibu Kota Baru Indonesia memimpin transisi energi

Selama perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada bulan Agustus, hanya sedikit yang tahu bahwa perayaan di ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagian didorong oleh energi berkelanjutan dan inovasi sosial Hitachi, yang mendukung penyedia utilitas nasional, PT PLN (Persero).

 

 

 

IKN yang bertujuan untuk menjadi kota pintar dan ramah lingkungan pertama di Indonesia, saat ini ditenagai oleh 10 Megawatt energi berkelanjutan yang didistribusikan melalui gardu induk yang dipasang dengan Hitachi Energy Gas Insulated Switchgears (GIS) dan digitalisasi mutakhir.

“Pada Maret 2024, sinkronisasi Fase 1 (antara pembangkit listrik tenaga surya dan jaringan transmisi listrik untuk IKN) dilakukan sesuai jadwal dan berhasil dilaksanakan”,

kata Andy Kostiono, Business Unit Manager, Grid Integration, Hitachi Energy, Indonesia. "Ada total 12 feeder yang mendistribusikan energi ke ibu kota baru dan daerah lain di sekitarnya," tambahnya.

“Dengan kehadirannya di Indonesia selama hampir 50 tahun, Hitachi Energy telah mengimplementasikan banyak proyek penting dalam sistem energi Indonesia”,

kata Predrag Grupkovic, Country Managing Director, Hitachi Energy, Indonesia. "Ini memungkinkan kami untuk mengumpulkan pengalaman dan wawasan yang luas tentang sistem energi negara dan kebutuhannya".

"Teknologi mutakhir kami, kehadiran regional yang kuat di Indonesia dan ASEAN, serta sinergi di seluruh grup bisnis Hitachi, menempatkan kami pada posisi yang unik untuk mendukung transisi energi Indonesia", jelasnya lebih lanjut.

 

 

Tantangan Keberlanjutan Indonesia

Di antara faktor pendorong untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta, adalah kenyataan bahwa kota ini kelebihan penduduk dan berjuang dengan polusi udara. Lebih lanjut, sebuah studi penelitian mengungkapkan selama World Economic Forum 2018 bahwa ibu kota sedang tenggelam. Pada tahun 2019, pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan Timur, yang terletak di bagian timur Indonesia. Kawasan ini berlokasi strategis di pusat kepulauan Indonesia.

Secara paralel, pemerintah memutuskan bahwa ibu kota baru ini akan memimpin ambisi negara untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060.

Ketika pembangunan ibu kota baru dimulai pada tahun 2022, salah satu proyek pertama yang dilakukan adalah mengembangkan jaringan listrik untuk menggerakkan IKN dengan energi berkelanjutan. Perusahaan energi milik negara, PLN (Perusahaan Listrik Negara) membangun pembangkit listrik tenaga surya seluas 86 hektar dan mulai berkolaborasi dengan Hitachi Energy untuk mengintegrasikan output energi surya dengan sistem jaringan konvensional Kalimantan, sehingga memungkinkan pasokan energi berkelanjutan hibrida terintegrasi ke IKN.

Untuk melakukan ini, gardu induk dibangun untuk menampung sistem Gas Insulated Switchgears otomatis yang dapat mentransfer 120 MVA, yang merupakan energi yang cukup untuk wilayah administrasi IKN dan sekitarnya.

Tata surya hibrida ini mirip dengan proyek sebelumnya yang dilakukan oleh Hitachi Energy di Semau, di Kepulauan Sunda, Selayar di lepas pantai Sulawesi, dan Nusa Penida dekat Bali, yang dipamerkan di berkumpulnya para pemimpin G20 pada tahun 2022.

PLN, dalam menyuarakan komitmennya untuk membantu mengembangkan IKN menjadi kota cerdas dan ramah lingkungan, telah menyatakan bahwa selain tenaga surya, pihaknya berencana untuk memanfaatkan potensi tenaga air dari sungai dan danau di Kalimantan Timur.

Sebagai mitra, Hitachi Energy memiliki pengalaman dalam mengintegrasikan, mentransmisikan, dan menyeimbangkan berbagai bentuk energi berkelanjutan di Indonesia, termasuk energi matahari, angin, hidro, dan panas bumi.

 

 

Berkomitmen Untuk Masa Depan

Ke depan, Grupkovic mengungkapkan bahwa IKN bertujuan untuk menjadi kota nol emisi pada tahun 2040 dengan mobilitas hijau. "Hitachi Energy memiliki teknologi untuk mendukung pengisian bus armada EV, dan kami sedang berdiskusi dengan penyedia transportasi umum untuk menguji coba satu proyek di Jakarta."

Hitachi Energy di Indonesia terus berkembang dengan sekitar 300 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan ini memiliki fasilitas manufaktur Tegangan Tinggi di Tangerang dan Pusat Pengembangan Perangkat Lunak Global di Bali, yang berfokus pada R&D dan pengembangan perangkat lunak tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Hitachi Energy telah menjadi bagian integral dari lingkungan kelistrikan Indonesia, mendukung inovasi dan pengembangan teknologi dengan berkolaborasi dengan universitas besar lokal.

 

 

 

Selain itu, Grupkovic mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Kementerian Energi dan Mineral Indonesia menandatangani Letter of Intent dengan Hitachi Energy yang menjadi dasar kemitraan PLN dengan perusahaan dalam berbagi pengetahuan dan studi kelayakan tentang interkoneksi jaringan (High Voltage Direct Current: HVDC) antar pulau-pulau besar.

“"Hitachi Energy tetap berada dalam posisi unik untuk mendukung transisi energi Indonesia. Kami akan terus melakukannya di tahun-tahun mendatang dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan."

 

Tanggal Rilis: Februari 2025

 

Close