Skip to main content

Hitachi

Inovasi Sosial di Asia Tenggara

Otomasi Cerdas Sangat Penting di Asia Tenggara

Asia Tenggara sedang memasuki fase otomasi cerdas. Fase ini akan membawa periode pertumbuhan menarik bagi wilayah ini.

    Temukan inovasi sosial Hitachi dalam sektor otomasi cerdas di Asia Tenggara

    Temukan tren terbaru

    Lihat kemajuan ASEAN

    Solusi otomasi cerdas Hitachi

    Era otomasi cerdas telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari berkat berbagai teknologi, termasuk Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi proses robotik (RPA). Banyak layanan penting di kota modern kini menjadi otomatis dan “cerdas”. Misalnya, lampu jalan cerdas dapat menyala secara otomatis saat lingkungan gelap, sementara sistem manajemen gedung dapat melacak pergerakan orang dan mengalihkan daya dari area yang tidak berpenghuni.

    Otomasi cerdas juga hadir di berbagai bidang lain, seperti distribusi energi, pengumpulan sampah, manajemen lalu lintas, hingga sistem parkir. Kombinasi perangkat yang saling terhubung dan data, digabungkan dengan infrastruktur fisik dan layanan kota, dapat menyederhanakan kehidupan warga sekaligus mengurangi biaya pemerintah.

    Menurut McKinsey, solusi cerdas dapat mengurangi hingga 270.000 kiloton emisi gas rumah kaca per tahun, menciptakan hampir 1,5 juta pekerjaan baru, dan memberikan penghematan biaya hidup senilai USD 16 miliar di Asia Tenggara.

    Otomatisasi cerdas dapat memberikan penghematan senilai US$16 miliar untuk Asia Tenggara.

    Kemajuan Industri 4.0 di Asia Tenggara

    Otomasi cerdas tidak hanya meningkatkan layanan penting tapi juga membawa perubahan besar dalam sektor produksi dan rantai pasokan. Smart Teknologi cerdas dapat meningkatkan produktivitas sebesar USD 627 miliar di Asia Tenggara setiap tahunnya. Survey Ernst & Young (EY) menegaskan pentingnya teknologi baru dan otomasi. Survei tersebut menemukan bahwa pada tahun 2035, 45% rantai pasokan diprediksi akan menjadi otonom, seperti forklift dan kendaraan tanpa pengemudi, robot di gudang dan toko, drone pengiriman, serta perencanaan yang sepenuhnya otomatis.

    Banyak negara di ASEAN percaya bahwa otomasi ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi masa depan mereka dan telah memulai Industri 4.0 untuk mengembangkan sektor produksi mereka.

    Industri 4.0, yang juga dikenal sebagai Revolusi Industri Keempat, adalah fase berikutnya dalam digitalisasi sektor produksi. Didorong oleh tren disruptif seperti peningkatan data dan konektivitas, analitik, dan otomasi cerdas, gelombang perubahan ini memiliki potensi besar untuk masa depan sektor produksi.

    Di Indonesia, Presiden Joko Widodo optimis bahwa penerapan Industri 4.0 akan membantu negara ini menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi global terbesar dan meningkatkan kontribusi sektor manufaktur menjadi 26% dari PDB pada tahun 2030. Pemerintah telah menerapkan Indeks Kesiapan Industri 4.0 di Indonesia untuk mengukur sejauh mana perusahaan industri siap mendigitalkan proses produksi mereka.

    Vietnam juga bertekad untuk mengembangkan sektor produksinya dengan Industri 4.0. Banyak perusahaan besar telah berinvestasi di pabrik cerdas dengan sistem kontrol produksi, koneksi jalur otomatis, dan transmisi data yang mulus. Ini merupakan tanda-tanda positif, karena pemerintah Vietnam menargetkan sektor produksi menyumbang 30% dari PDB dalam beberapa tahun mendatang.

    Industri 4.0 akan membantu negara ini menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi globalterbesar dan meningkatkan kontribusi sektor produksi menjadi 26% dari PDB pada tahun 2030.

    Pemerintah Vietnam menargetkan sektor produksinyamenyumbang 30% dari PDB dalam beberapa tahun mendatang.

    Dengan 45 robot industri untuk setiap 10.000 karyawan,Thailand adalah pasar terbesar kedua untuk robotika dan otomatisasi di ASEAN.

    Sementara itu, Singapura memiliki kepadatan robot tertinggi kedua di dunia,mengungguli Jerman, Jepang, dan Tiongkok.

    Sektor produksi di Malaysia saat ini berada dalamfase transisi antara Industri 2.0 dan 3.0.

    Sementara itu di Thailand, pemerintah menyoroti otomasi dan robotika sebagai industri utama dalam rencana besar Thailand 4.0. Thailand meningkatkan investasi di di Kawasan Ekonomi Timur, zona industri teknologi tinggi negara tersebut. Robotika menjadi keterampilan teknis yang sangat diminati, dengan 45 Robot Industri untuk Setiap 10.000 Karyawan, Thailand tercatat sebagai pasar terbesar kedua untuk robotika dan otomasi di ASEAN.

    Singapura juga merupakan pendukung kuat Industri 4.0. Dorongan pemerintah untuk meningkatkan sektor produksi ke tingkat teknologi yang lebih tinggi telah membuahkan hasil, di mana Singapura memiliki kepadatan robot tertinggi kedua di dunia, yaitu 730 robot per 10.000 karyawan, mengungguli Jerman, Jepang, dan Tiongkok.

    Sektor produksi di Malaysia saat ini berada dalam fase transisi antara Industri 2.0 dan 3.0. Meskipun infrastruktur teknologi di negara ini sudah maju dan matang, penerapan digital oleh usaha kecil dan menengah tetap rendah. Sebanyak 80% bisnis masih enggan beralih ke produksi cerdas dan kurang memiliki kesadaran tentang bagaimana digitalisasi dapat menyederhanakan operasi mereka.

    Hitachi Membantu Meningkatkan Penerapan Otomasi Cerdas di Asia Tenggara

    Bekerja sama dengan Standards and Industrial Research Institute of Malaysia (SIRIM), Hitachi meluncurkan Smart Manufacturing Experience Centre untuk mempromosikan Industri 4.0 di Malaysia. Tujuannya adalah mendukung usaha kecil dan menengah dalam menerapkan teknologi produksi cerdas.

    Hitachi juga menawarkan layanan Smart Factory as a Service, yang menggunakan kamera video, RFID, dan rangkaian sensor. Data kemudian dibagikan melalui cloud dan dipantau dari pabrik utama secara hampir langsung. Layanan ini dapat digunakan untuk mengelola pabrik secara jarak jauh dari mana saja di dunia. Proyek percontohan layanan Smart Factory ini dilakukan di Thailand pada tahun 2020.

    Di Singapura, Hitachi menawarkan berbagai layanan integrasi otomatisasi dan robotik untuk produksi, penanganan material, pengiriman, atau lini inspeksi. Dua jenis robot utama yang paling umum digunakan untuk otomatisasi adalah robotika industri dan robotika kolaboratif. Sistem robotika industri melaksanakan tugas di lingkungan industri, mulai dari lengan robot multi-sumbu hingga kendaraan berpemandu otomatis dan lainnya. Integrasi robotika kolaboratif melibatkan pemasangan robot dan teknologi otomatisasi lain di samping karyawan untuk menyelesaikan tugas bersama.

    Hitachi percaya bahwa teknologi akan membawa kita menuju masa depan yang menarik, dengan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua orang di wilayah ini.

    Inilah inovasi sosial yang dipraktikkan.

    Tanggal Rilis:  Desember 2024