Skip to main content

Hitachi

Inovasi Sosial di Asia Tenggara

Energi Sangat Penting di Asia Tenggara

Asia Tenggara membutuhkan lebih banyak energi untuk mendorong pertumbuhannya dalam beberapa tahun mendatang. Beralih ke sumber energi terbarukan akan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat di wilayah ini.

    Temukan inovasi sosial Hitachi dalam sektor energi bersih di Asia Tenggara

    Temukan tren terbaru

    Membantu Asia Tenggara

    Teknologi HVDC Hitachi

    Sebagai konsumen energi terbesar keempat di dunia, permintaan energi ASEAN mencapai 22%, melampaui rata-rata global sebesar 16% sejak tahun 2015. Kebutuhan energi ini akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan periode urbanisasi cepat dan pertumbuhan populasi.

    Kemajuan kecerdasan buatan (AI) juga memicu lonjakan pembangunan pusat data di wilayah ini. In Pada tahun 2023, terdapat 352 pusat data di Asia Tenggara, lebih banyak dibandingkan dengan Jepang atau India. Di Singapura, pusat data menyumbang 7% dari penggunaan listrik negara tersebut. Secara global, para ahli memprediksi bahwa pusat data akan mengonsumsi lebih dari 1.000 terawatt jam pada tahun 2026 -- setara dengan konsumsi tahunan Jepang.

    Saat ini, wilayah ini bergantung pada bahan bakar fosil untuk memenuhi 80% kebutuhan energinya. Sayangnya, Asia Tenggara sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti gelombang panas ekstrem dan banjir yang terjadi tahun lalu.

    Watch to learn about the latest energy trends in Southeast Asia

    ASEAN Berkomitmen pada masa depan hijau dengan mengutamakan energi terbarukan di COP28

    Seruan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memanfaatkan sumber energi terbarukan semakin meningkat di Asia Tenggara. Pemerintah telah menanggapi seruan ini dengan menyampaikan komitmennya di COP28, atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023.

    Berikut sorotan dari COP28:

    Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukannya menjadi 480GW pada tahun 2060.

    Vietnam ingin menggunakan energi terbarukan untuk menghasilkan 47% listriknya pada tahun 2030.

    Thailand berharap memiliki kapasitas 15,6GW energi surya pada tahun 2035.

    Malaysia berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 45% pada tahun 2030.

    - Indonesia, dengan potensi energi terbarukan yang besar, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukannya menjadi 480GW pada tahun 2060.

    - Malaysia berjanji mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 45% pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

    - Thailand, tidak hanya berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, tapi juga berharap memiliki kapasitas energi surya sebesar 15,6GW pada tahun 2035.

    - Vietnam, yang kini menjadi pendukung kuat tenaga surya, ingin menggunakan energi terbarukan untuk menghasilkan 47% listriknya pada tahun 2030.

    - Singapura, meskipun tidak memiliki akses ke sumber energi terbarukan yang melimpah, berencana memanfaatkan ASEAN Power Grid untuk mengimpor 4GW listrik rendah karbon dari Kamboja, Indonesia, dan Vietnam.

    Upaya Hitachi untuk mendukung Asia Tenggara menuju energi terbarukan

    Untuk mendukung upaya ini, Hitachi Energy, bagian dari Hitachi Group, berkomitmen menyediakan dana sebesar USD 6 miliar dari tahun 2024 hingga 2027 secara global untuk mempercepat transisi energi bersih. Investasi ini akan diarahkan pada berbagai upaya, termasuk produksi, rekayasa, serta penelitian dan pengembangan.

    Selain itu, Hitachi Energy bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, dengan menandatangani Surat Minat untuk mendukung pengembangan teknologi energi bersih pada tahun 2023. Kerja sama ini dilakukan setelah upaya Hitachi Energy mendukung kebutuhan energi Bali selama KTT G20 pada tahun 2022. Bersama konsorsium dengan PT Surya Energi Indotama, Hitachi Energy menerapkan mikrogrid di Nusa Peninda, Klungkung, untuk memenuhi lonjakan kebutuhan listrik sebesar 20%.

    Hitachi juga mendukung Thailand untuk mencapai target ambisiusnya dalam energi terbarukan. Hitachi dipilih oleh Impact Solar Limited untuk menerapkan solusi penyimpanan energi baterai (e-meshTM PowerStoreTM) dan sistem kontrol untuk mikrogrid swasta terbesar di Taman Industri Saha, Sriracha. Mikrogrid akan mengelola kapasitas energi terbarukan total sebesar 214MW.

    Hitachi adalah pelopor teknologi HVDC

    Hitachi juga membantu Filipina memenuhi kebutuhan energi terbarukannya. Di pulau Leyte terdapat pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terhubung ke pulau utama Luzon menggunakan sambungan Hitachi’s High-Voltage Direct Current (HVDC) Interconnection dari Hitachi, yang memasok hasil listriknya ke jaringan di wilayah Manila.

    “HVDC akan memainkan peran penting sebagai pendorong utama bagi sistem energi modern yang netral karbon”

    – Anthony Smith, Direktur Utama Hitachi Energy, Singapura

    Hitachi adalah pelopor dalam teknologi HVDC, yang sangat efisien untuk mengalirkan listrik dalam jumlah besar melalui jarak jauh. Setelah mendukung lebih dari 200GW proyek energi terbarukan terhubung ke sistem jaringan, HVDC Hitachi juga memberikan efek penyeimbangan pada jaringan AC, dan menghubungkannya ke sumber energi terbarukan. Teknologi ini akan berfungsi sebagai faktor utama dalam mewujudkan sistem energi modern dan bebas karbon.

    Tonton/dengarkan pendapat pakar kami mengenai tren energi di Asia Tenggara.

      

    Hitachi memiliki keyakinan pada teknologi dan bagaimana teknologi dapat menyediakan energi berkelanjutan bagi seluruh masyarakat di Asia Tenggara.

    Inilah inovasi sosial yang dipraktikkan.

    Tanggal Rilis: Januari 2025